Prabowo Subianto, dalam banyak kesempatan, menyatakan bahwa sisa hidupnya dia wakafkan untuk bangsa dan negara.
Bagi sebagian musuh politiknya, pernyataannya itu dinilai sebagai ‘kepura-puraan’ atau memiliki pretensi politik tertentu. Sebut saja sebagai sekadar ucapan ‘manis di bibir’.
Tapi, bagi orang-orang yang mengenalnya, baik secara pribadi atau melalui bacaan dekat, pernyataan itu adalah serius yang datang dari lubuk hatinya.
Semua itu bisa dibuktikan dari rasa sayang dan loyalnya anak buahnya ketika Prabowo masih menjabat sebagai Danjen Kopassus hingga saat ini, atau semua orang yang melingkarinya.
Presiden ke empat Gus Dur bahkan menyebutnya sebagai orang paling tulus dan ikhlas di antara para politisi di negeri ini.
Bahkan, Mahfud MD, bersaksi bahwa Prabowo adalah pribadi yang sportif.
Komen apa, Nda?


